02 Desember 2008

di tegur sama ALLAH

Hu...hu...hu... (nangis ceritanya) hari ini aq mendapat kecelakaan.
Jatuh dari motor. Ceritanya nih, dengerin ya bu guru mau cerita...
Pada suatu hari aq mau jemput anakku yang cantik jelita Farras Iftinaan Hibatulloh.
Ia kelas 1 SDIT Hidayatulloh Cilangkap. Biasanya aq antar jemput (kayak tukang ojek nih) pakai sepeda listrikku tersayang, tetapi berhubung suamiku ga bawa motor lalu aq bawa motor deh.
Biasanya kalau pakai sepeda listrik gak bisa ngebut, eh pas bawa motor enak banget ngebuuuuut.
Pas tikungan entah kenapa tau-tau aq dah gubrrrrrrakkkkkk...motor berputar 2 kali.
Alhamdulillah ada seseorang yang baik hati (mudah2 hamba Allah tsb mendapat pahala yang banyak) menolong, jadilah aq menjemput anakku dibonceng sama seseorang yang baik hati itu.
Pergi dan pulangnya, sampai rumah diantar. Karena dengkulku terasa nyut...nyut...nyut...(kaya iklan nih) ga bisa naik motor. Aq sadar bahwa aq sedang ditegur, disentil, diuji kesabarannya sama Allah. Alhamdulillah masih untung dengkul lecet dan kaki keseleo, coba ....
Allah masih sayang sama aq, anak2ku masih membutuhkan ummahnya...
Lain kali hati2 yah ummah kata anakku yang cantik. Okey deh :)
Segitu dulu yah cerita dari bu guru, lain hari ada cerita yang baru, tapi yang menyenangkan yah.

01 Desember 2008

The Sculptor (pematung)

Kuambil segumpal tanah liat
Kubentuk dengan kupijat-pijat
Sementara jemariku menekan
Terbentuklah yang kuinginkan

Kudatangi beberapa hari kemudian
Tanah liat sudah membatu
Bentuk buatan tanganku masih nampak jelas
....dan aku tak dapat lagi mengubahnya

Lalu kuambil tanah liat bernyawa
Sebuah hati bocah lembut dan peka
Dari hari ke hari kubentuk dia
Dengan sengala kemampuan daya seni

Beberapa tahun kemudian
Si bocah telah menjadi orang
Sifat-sifat bentukanku tetap tercermin
..... dan aku tidak dapat lagi mengubahnya


Dari Lingkungan Hidupnya ... Anak-Anak Belajar

Jika anak banyak dicela,
ia akan terbiasa menyalahkan.

Jika anak banyak dimusuhi,
ia akan terbiasa menentang.

Jika anak dihantui ketakutan,
ia akan terbiasa merasa merasa cemas.

Jika anak banyak dikasihani,
ia akan terbiasa meratapi nasibnya.

Jika anak dikelilingi olok-olok,
ia akan terbiasa menjadi pemalu.

Jika anak dikitari rasa iri,
ia akan terbiasa merasa bersalah.

Jika anak serba dimengerti,
ia akan terbiasa menjadi penyabar.

Jika anak banyak diberi dorongan,
ia akan terbiasa percaya diri.

Jika anak banyak dipuji,
ia akan terbiasa menghargai.

Jika anak diterima oleh lingkungannya,
ia akan terbiasa menyayangi.

Jika anak tidak banyak dipersalahkan,
ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri.

Jika anak mendapatkan pengakuan dari kiri-kanan,
ia akan terbiasa menetapkan arah langkahnya.

Jika anak diperlakukan dengan jujur,
ia akan terbiasa melihat kebenaran.

Jika anak ditimang tanpa berat sebelah,
ia akan terbiasa melihat keadilan.

Jika anak mengenyam rasa aman,
ia akan terbiasa mengandalkan diri
dan mempercayai orang sekitarnya.

Jika anak dikerumuni keramahan,
ia akan terbiasa berpendirian :
"Sungguh indah dunia ini!"

... Bagaimanakah anak Anda ?



(Dorothy Low Nolte,
Children Learn What They Live With)