Hu...hu...hu... (nangis ceritanya) hari ini aq mendapat kecelakaan.
Jatuh dari motor. Ceritanya nih, dengerin ya bu guru mau cerita...
Pada suatu hari aq mau jemput anakku yang cantik jelita Farras Iftinaan Hibatulloh.
Ia kelas 1 SDIT Hidayatulloh Cilangkap. Biasanya aq antar jemput (kayak tukang ojek nih) pakai sepeda listrikku tersayang, tetapi berhubung suamiku ga bawa motor lalu aq bawa motor deh.
Biasanya kalau pakai sepeda listrik gak bisa ngebut, eh pas bawa motor enak banget ngebuuuuut.
Pas tikungan entah kenapa tau-tau aq dah gubrrrrrrakkkkkk...motor berputar 2 kali.
Alhamdulillah ada seseorang yang baik hati (mudah2 hamba Allah tsb mendapat pahala yang banyak) menolong, jadilah aq menjemput anakku dibonceng sama seseorang yang baik hati itu.
Pergi dan pulangnya, sampai rumah diantar. Karena dengkulku terasa nyut...nyut...nyut...(kaya iklan nih) ga bisa naik motor. Aq sadar bahwa aq sedang ditegur, disentil, diuji kesabarannya sama Allah. Alhamdulillah masih untung dengkul lecet dan kaki keseleo, coba ....
Allah masih sayang sama aq, anak2ku masih membutuhkan ummahnya...
Lain kali hati2 yah ummah kata anakku yang cantik. Okey deh :)
Segitu dulu yah cerita dari bu guru, lain hari ada cerita yang baru, tapi yang menyenangkan yah.
02 Desember 2008
01 Desember 2008
The Sculptor (pematung)
Kuambil segumpal tanah liat
Kubentuk dengan kupijat-pijat
Sementara jemariku menekan
Terbentuklah yang kuinginkan
Kudatangi beberapa hari kemudian
Tanah liat sudah membatu
Bentuk buatan tanganku masih nampak jelas
....dan aku tak dapat lagi mengubahnya
Lalu kuambil tanah liat bernyawa
Sebuah hati bocah lembut dan peka
Dari hari ke hari kubentuk dia
Dengan sengala kemampuan daya seni
Beberapa tahun kemudian
Si bocah telah menjadi orang
Sifat-sifat bentukanku tetap tercermin
..... dan aku tidak dapat lagi mengubahnya
Kubentuk dengan kupijat-pijat
Sementara jemariku menekan
Terbentuklah yang kuinginkan
Kudatangi beberapa hari kemudian
Tanah liat sudah membatu
Bentuk buatan tanganku masih nampak jelas
....dan aku tak dapat lagi mengubahnya
Lalu kuambil tanah liat bernyawa
Sebuah hati bocah lembut dan peka
Dari hari ke hari kubentuk dia
Dengan sengala kemampuan daya seni
Beberapa tahun kemudian
Si bocah telah menjadi orang
Sifat-sifat bentukanku tetap tercermin
..... dan aku tidak dapat lagi mengubahnya
Dari Lingkungan Hidupnya ... Anak-Anak Belajar
Jika anak banyak dicela,
ia akan terbiasa menyalahkan.
Jika anak banyak dimusuhi,
ia akan terbiasa menentang.
Jika anak dihantui ketakutan,
ia akan terbiasa merasa merasa cemas.
Jika anak banyak dikasihani,
ia akan terbiasa meratapi nasibnya.
Jika anak dikelilingi olok-olok,
ia akan terbiasa menjadi pemalu.
Jika anak dikitari rasa iri,
ia akan terbiasa merasa bersalah.
Jika anak serba dimengerti,
ia akan terbiasa menjadi penyabar.
Jika anak banyak diberi dorongan,
ia akan terbiasa percaya diri.
Jika anak banyak dipuji,
ia akan terbiasa menghargai.
Jika anak diterima oleh lingkungannya,
ia akan terbiasa menyayangi.
Jika anak tidak banyak dipersalahkan,
ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri.
Jika anak mendapatkan pengakuan dari kiri-kanan,
ia akan terbiasa menetapkan arah langkahnya.
Jika anak diperlakukan dengan jujur,
ia akan terbiasa melihat kebenaran.
Jika anak ditimang tanpa berat sebelah,
ia akan terbiasa melihat keadilan.
Jika anak mengenyam rasa aman,
ia akan terbiasa mengandalkan diri
dan mempercayai orang sekitarnya.
Jika anak dikerumuni keramahan,
ia akan terbiasa berpendirian :
"Sungguh indah dunia ini!"
... Bagaimanakah anak Anda ?
(Dorothy Low Nolte,
Children Learn What They Live With)
ia akan terbiasa menyalahkan.
Jika anak banyak dimusuhi,
ia akan terbiasa menentang.
Jika anak dihantui ketakutan,
ia akan terbiasa merasa merasa cemas.
Jika anak banyak dikasihani,
ia akan terbiasa meratapi nasibnya.
Jika anak dikelilingi olok-olok,
ia akan terbiasa menjadi pemalu.
Jika anak dikitari rasa iri,
ia akan terbiasa merasa bersalah.
Jika anak serba dimengerti,
ia akan terbiasa menjadi penyabar.
Jika anak banyak diberi dorongan,
ia akan terbiasa percaya diri.
Jika anak banyak dipuji,
ia akan terbiasa menghargai.
Jika anak diterima oleh lingkungannya,
ia akan terbiasa menyayangi.
Jika anak tidak banyak dipersalahkan,
ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri.
Jika anak mendapatkan pengakuan dari kiri-kanan,
ia akan terbiasa menetapkan arah langkahnya.
Jika anak diperlakukan dengan jujur,
ia akan terbiasa melihat kebenaran.
Jika anak ditimang tanpa berat sebelah,
ia akan terbiasa melihat keadilan.
Jika anak mengenyam rasa aman,
ia akan terbiasa mengandalkan diri
dan mempercayai orang sekitarnya.
Jika anak dikerumuni keramahan,
ia akan terbiasa berpendirian :
"Sungguh indah dunia ini!"
... Bagaimanakah anak Anda ?
(Dorothy Low Nolte,
Children Learn What They Live With)
12 November 2008
haornas
waduh... ditunggu-tunggu sampai selesai... sekolahku belum dapat piala di semua lomba...
yah itung-itung pengalaman anak murid, habis pesertanya dari seluruh tk di jakarta timur.... ribuan peserta..
nga apa-apa ya nak, insyaallah berikutnya kita menang
keep on spirit... kids....
gambar ketiga ini, ceritanya anak-anak kita meluapkan kegembiraan meski ga ada yang juara yang penting partisipasi!
capek dehhh..... makan dulu ahh..
oops anakku si mas khalid pake nglirik-nglirik segala
"bu guru.... makan siang mas alit mannna?"
ini dia foto terakhir..... aku lagi santai sama bunda saddam.....
alhamdulillah tuntas tas... urusan haornas ini...
meski sekolahku tidak dapat piala satupun , tapinya....
semangat anak-anak tidak pernah padam.....
yah itung-itung pengalaman anak murid, habis pesertanya dari seluruh tk di jakarta timur.... ribuan peserta..
nga apa-apa ya nak, insyaallah berikutnya kita menang
keep on spirit... kids....
gambar ketiga ini, ceritanya anak-anak kita meluapkan kegembiraan meski ga ada yang juara yang penting partisipasi!
capek dehhh..... makan dulu ahh..
oops anakku si mas khalid pake nglirik-nglirik segala
"bu guru.... makan siang mas alit mannna?"
ini dia foto terakhir..... aku lagi santai sama bunda saddam.....
alhamdulillah tuntas tas... urusan haornas ini...
meski sekolahku tidak dapat piala satupun , tapinya....
semangat anak-anak tidak pernah padam.....
07 November 2008
04 November 2008
anakku "hilang"
minggu kemarin tepatnya kamis, akhir oktober lalu kami bertiga : aku, mba farras (anakku pertama), mas khalid (bontot) ke graha cijantung, berniat membeli kaset anak-anak untuk keperluan sekolahku (aku mengelola sekolah alamatnya : http://sekolahbunayya.multiply.com)
setelah lelah mencari dan dapat kaset yang diinginkan plus mas khalid minta dvd ultraman kesukaannya n si mba farras dng kaset barbienya kami mencari masjid
yang ada di mall tersebut yang kebetulan dah dzuhur. di dekat pintu masjid ada area mainan,
si mas rewel minta naik thomas si tut tut kereta api. Aku bilang nanti dulu ya mas sholat dulu.
Lalu kamipun bergegas ke masjid. Pas mau ambil wudhu aku hanya melihat mba farras,
"mba adiknya mannaa?" tanyaku.
"Ga tahu mba ga gandeng mas"jawab farras
Wah wah mana anakku ... anakku hilang!!!!!!
Aku n si mba bingung mencari-cari si mas.
Ya Allah selamatkan anakku.
Kami panik mencari kesana kemari.
Lalu tak lama kami mendengar suara tangisan yang tak asing di telinga kami,
ku lihat mas Khalid nangis ditemani oleh pak satpam.
Mba Farras yang merasa bersalah tidak memegang adiknya langsung memeluk adiknya dan meminta maaf,
"maaf ya mas, mba ga jagain mas" kata nya
Aku terenyuh melihat kasih sayang si mba kepada adiknya.
Kata pak satpam mas lagi melihat kereta api.
Ternyata si mas sudah tak sabar ingin naik si thomas sebelum sholat,
ma kasih ya pak satpam sudah menemukan mas Khalid anakku....
. Aku jadi lebih waspada lain hari bila bepergian agar anakku tidak" menghilang" lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)